Halaman

angka 7

0 komentar


Angka 7 memang memiliki pesona. Sampai-sampai angka 7 dijadikan    sebuah nama sebuah stasiun televisi di Indonesia. Angka 7 memang unik. Meskipun berbentuk seperti cangkul, namun angka 7 tetap disukai dan dijadikan sebagai nomor keberuntungan oleh sebagian orang. Bahkan partai Demokrat pun seperti mendapatkan durian runtuh ketika mendapatkan nomor urut 7 dalam pemilu 2014 mendatang.

Angka 7 memiliki banyak makna di berbagai negara bahkan pada beberapa agama. Di Amerika kuno, angka 7 sangat sakral bagi bangsa Maya. Mereka percaya bahwa bumi ini memiliki 7 lapis langit dan menganggap angka 7 sebagai angka penjuru mata angin.

Dalam agama Islam 
angka 7 ditemukan dalam surat pertama kitab suci Al-Quran. Surat al-Fatihah berjumlah 7 ayat. Selain itu umat Islam yang melakukan haji akan berthawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali pula. Umat Islam percaya bahwa Surga memiliki 7 pintu begitu juga dengan Neraka. Rakaat shalat wajib dalam satu hari ada 17 rakaat.

Dalam agama Budha,
Sidharta Gautama ketika baru lahir diyakini sudah melengkahkan kaki sebanyak 7 langkah. Ia mencari keselamatan selama 7 tahun dan mengelilingi pohon Bodhi selama 7 kali sebelum duduk bermeditasi di bawah pohon tersebut.

Tidak kalah lagi dalam tradisi Jawa yang erat kaitannya dengan selametan. Ibu hamil yang telah masuk masa
7 bulan biasanya melakukan “tingkepan”. Setelah anaknya lahir dan pada usia 7 bulan dilakukan lagi selametan “turun tanah”. Belum lagi beberapa prasyarat yang digunakan dalam beberapa ritual Jawa seperti kembang 7 rupa, mandi di 7 sumur sampai-sampai pesta selama 7 hari 7 malam.
Angka 7 pun lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Jumlah hari dalam sepekan terdapat 7 hari. Jumlah lubang dalam tubuh kita terdapat 7 lubang. Itulah beberapa contoh sederhana mengapa angka 7 itu memiliki pesona.

Buku ini mengungkap angka 7 yang dibagi kedalam 77 bab. Beberapa diantaranya telah saya ungkapkan diatas yang saya kutip dari buku yang sama. Pesona tanpa makna tentulah akan sia-sia. Ibarat memiliki sebuah laptop canggih namun ternyata tidak bisa menggunakannya tentu saja akan tidak ada manfaatnya. Maka penulis buku ini berharap agar setelah mengetahui rahasia angka 7 semoga dapat menuntun ummat ke arah pemantapan Ma’rifatullah dan peningkatan Ibadah.

Berikut saya kutip 7 nama hari dalam bab 21. Nama-nama hari pada saat ini dikenal dengan;
Ahad
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu

Sedangkan nama-nama hari pada zaman Arab kuno pada masa nabi Ismail a.s. dikenal dengan;
Ahad
Ahwan (Senin)
Jabbar (Selasa)
Dabbar (Rabu)
Mu’nis (Kamis)
Arubah (Jum’at)
Syayyar (Sabtu)

Nama-nama tersebut memang cukup asing. Belum lagi nama-nama bulan pada zaman Arab Kuno lebih mirip nama-nama orang ketimbang nama bulan Islam pada saat ini. Seperti bulan Ramadhan pada zaman dulu dikenal dengan Zahirun. Untuk mengetahui lebih banyak tentu saja bisa di ketahui setelah membaca bukunya.

Masih banyak lagi rahasia-rahasia dari angka 7. Mulai dari tuntunan, pesan Nabi hingga amalan-amalan tertentu yang bisa dipraktikkan untuk mendapatkan keselamatan dunia akhirat dari buku tersebut.

Semoga bermanfaat.

 END OF PART I

PART II

Pertama : Allah menghiasi Udara ini dengan 7 Lapis Langit sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An Naba’ ayat 12, “Dan Kami (Allah) jadikan di atas kamu tujuh (langit) yang kukuh.”
Kemudian Allah menghiasi langit itu dengan Tujuh Bintang. Tujuh Bintang yang di maksud adalah : Bintang Zuhal, Bintang Musytari, Bintang Marikh, Bintang Syamsu, Bintang Zahro, Bintang Athorid, dan Bintang Qomar. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Hijr ayat 16, "Dan sungguh Kami telah menjadikan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya.”
Kedua : Allah telah menghiasi padang (tanah) yang lapang dengan Tujuh lapis Bumi. Rasulullah SAW pernah menjelaskan : Para penghuni Bumi Lapisan ke-7 adalah golongan Malaikat, Pada lapisan ke-6 di huni oleh Iblis dan para pembantunya, Pada lapisan bumi ke-5 di huni oleh setan-setan, Pada lapisan ke-4 di huni oleh ular-ular, Pada lapisan ke-3 di huni oleh kalajengking, pada lapisan ke-2 oleh jin-jin, dan Pada lapisan pertama adalah Manusia. Kemudian Allah menghias bumi itu dengan tujuh lautan.
Ketiga : Allah telah menghiasi neraka dengan Tujuh Tingkatan, yaitu : Jahannam, Sa’ir, Saqor, Jahim, Huthomah, Ladhoo dan Haawiyah. Kemudian Allah menghiasi pula dari tiap-tiap neraka dengan tujuh Pintu. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Hijr ayat 44, "Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka."
Keempat : Allah menghiasi Al-Qur’an (Kitab suci umat Islam) dengan Tujuh surat panjang, Yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah. Kemudian Allah menghiasinya pula dengan Tujuh ayat Ummul kitab (Al-Fatihah/Pembuka kitab). Sebagaimana Firman Allah dalam Surat AL Hijr ayat 87, "Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung."

Kelima : Allah menghias manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya, dengan tujuh peribadatan, yaitu : dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah (muka) dengan sujud.
Keenam : Allah menghias umur manusia dengan tujuh tingkatan / tahapan. Pada masa baru lahir dinamakan tahapan rodhi’ (Menyusu), kemudian tahap fa thim (disapih), tahapan Shobiyyi (bayi), tahapan ghulam (masa kanak-kanak), kemudian tahapan syaab (pemuda/remaja), kemudian tahapan kuhul (yakni menginjak usia antara 30-50 tahun), dan menginjak tahapan Syaikh (masa tua).
Ketujuh : Allah menghiasi dunia ini dengan tujuh negeri yang besar, yaitu : 1) Hindustan, 2) Hijaz, 3) Badiyah dan Kufah, 4) Irak, Syam,(Siria), Khurasan sampai Balakh, 5) Roma dan Armenia, 6) Negeri Ya’juj dan Ma’juj, dan 7) Cina Turkistan.

Kemudian Allah menghias tujuh negeri besar itu dengan tujuh hari, yaitu Sabtu, Ahad, Isnin, Selasa, Rabu, Khamis, dan Jumaat. Dan Allah memuliakan dengan ketujuh hari ini tujuh dari para Nabi, yaitu : Allah memuliakan Nabi Musa, as dengan hari sabtu, Isa Bin Maryam as dengan hari Ahad, Dawud, as dengan hari Isnin, Nabi Sulaiman, as dengan hari Selasa, Nabi Ya’qub, as dengan hari Rabu, Nabi Adam, as dengan hari Khamis, dan Nabi Muhammad saw beserta umatnya dengan hari Jumaat.
Adapun manfaat yang dapat di petik dari ke Tujuh hari tersebut adalah :
Hari Ahad : Sebagian Ulama mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi pada hari ahad. Maka barang siapa yang hendak membangun sesuatu atau menanam, maka hendaklah pada hari Ahad.
Hari Isnin : Hari Isnin adalah hari Pelayaran & Perniagaan. Karena telah di jelaskan bahwa pada hari Isnin terdapat 7 kelebihan yaitu :

1.   Nabi Idris, as. Telah naik ke langit pada hari Isnin.
2.  Nabi Musa, as. Telah pergi ke bukit Thursina pada hari Isnin untuk menerima wahyu
3.  Turunnya Dalil tentang ke-Esa an Allah.
4.  Lahirnya Rasulullah Muhammad saw.
5.  Malaikat Jibril, as. turun untuk pertama kalinya menjumpai Rasulullah.
6.  Semua amal perbuatan Umat di perlihatkan kepada Rasaulullah saw pada hari Isnin,
7. Wafatnya Rasulullah Muhammad saw. 
Oleh karena itu, barang siapa yang berlayar/mengadakan perjalanan maka baiknya lakukanlah pada hari Isnin.
Hari Selasa : Rasulullah saw di tanya tentang hari Selasa, Maka Beliau menjawab: Hari Selasa adalah Hari Berdarah. Para sahabat bertanya : Mengapa demikian ya, Rasulullah? Lalu Beliau menjawab: Karena pada hari itulah Siti Hawa Haid & Putra Adam membunuh saudaranya sendiri. Sebagaian Ulama telah menjelaskan Bahwa pada hari selasa ada 7 Jiwa yang bernyawa di bunuh, diantaranya:
1. Jurjais bin Fathin (Seorang pemuda ahli Ibadah, ia hidup pada masa raja Dardaniyah yang terkenal dengan penyembahan berhalanya,
2. Yahya, as,
3. Zakaria, as,
4. Tukang sihir Fir’aun,
5. Asiah binti Muzahim, Istri Fir’aun,
6. Sahib, Sapi Betina Bani Israil,
7. Habil Putra Adam, as.

Maka, barang siapa yang ingin berbekam hendaklah ia melakukan pada hari Selasa.

Hari Rabu : Rasulullah saw di tanya tentang hari Rabu, Maka Beliau menjawab: Hari rabu adalah Hari Nahas yang terus menerus. Para sahabat bertanya," Mengapa demikian ya, Rasulullah?" Lalu Beliau menjawab: Karena pada Hari itu Allah telah menenggelamkan (menghancurkan) Fir’aun dan kaumnya, Memusnahkan kaum ’ad dan kaum Tsamud, yakni kaumnya Nabi Sholeh yang ingkar terhadap kerasulan & kenabian Nya. Maka, barang siapa yang hendak sembuh dari sakit, hendaknya ia meminum obat pada Hari Rabu.

Hari Kamis: Hari Khamis adalah hari baik untuk menunaikan Hajat. Karena Allah memerintahkan Penunaian. Maka barang siapa yang berhajat kepada manusia, maka hendaklah ia memintanya pada hari Khamis.
Hari Jumaat : Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari Jumaat, dan kemudian pada hari itu juga Allah mengawinkannya. Maka barang siapa yang mengadakan akad Nikah hendaklah dilaksanakan pada hari Jumaat. Sebagaian Ulama berkata : Telah terjadi Tujuh Pernikahan antara para Nabi dan antara para Auliya’ pada hari Jumaat, yaitu :
1. Pernikahan antara Adam as dengan Hawa,
2. Pernikahan antara Yusuf as dengan Zulaikha,
3. Pernikahan antara Musa as dengan Shafrawa,
4. Pernikahan antara Sulaiman as dengan Balqis,
5. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Khadijah,
6. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Aisyah,
7. Pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah.

Hari Sabtu adalah Hari makar/Tipu Daya, karena terdapat Tujuh Peristiwa makar dan tipu daya terhadap tujuh orang sholeh / kaum (Kaum Nabi Nuh as terhadap Nabi Nuh as, Kaum Nabi Sholeh as terhadap Nabi Sholeh as, Saudara2 Nabi Yusuf as terhadap Nabi Yusuf as, Kaum 

 Nabi Musa as terhadap Nabi Musa as, Kaum Nabi Isa as terhadap Nabi Isa as, Para pemuka (gembong-gembong) Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw, dan Kaum Bani Israil terhadap Larangan Allah . Dan sebagian Ulama juga memaknai hari sabtu adalah hari baik untuk berburu.



di unduh pada tanggal 7 april 2013
oleh :

  1. Patromanhat
  2. cheaters1st@gmail.com